Hb. Nabiel Al-Musawa |
Nabiel berpendapat, jangan sampai persoalan bawang disederhanakan hanya soal Kementerian Pertanian saja, sedangkan kementerian yang lain saling lempar tanggungjawab. Jika setiap persoalan kenaikan/penurunan harga bahan pangan ditujukan kepada Kementan, ini menjadi pertanyaan.
“Menurut informasi yang saya terima, banyak importir bodong yang tidak semestinya dapat kuota dan menjual-belikan kuota impor. Nah, kita minta semua pihak dari kementerian terkait; Kemendag, Kementan dan Kemenko untuk membuka siapa dalang dari kenaikan harga bawang secara drastis ini?" tegasnya.
“Apalagi belum apa-apa Gita Wiryawan selaku Menteri Perdagangan sudah membuat pernyataan di media elektronik akan menghapuskan bea impor. Kalau para pemangku kebijakan berfikirnya simplistis dan tidak menyelesaikan substansi masalah, akan jadi apa bangsa ini?” ungkap Nabiel menyesalkan.
Nabiel menekankan, sikap pragmatis dan kepentingan bisnis jangan mengabaikan semangat bangsa ini untuk mandiri dan berdaulat. “Pemerintah harus berpihak kepada petani dan kepentingan nasional. Salah satunya dengan kebijakan membatasi impor,” tegas Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan ini.
Menurut Nabiel, ada dua langkah yang bisa ditempuh, yaitu langkah jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan intervensi dan operasi pasar, serta membongkar dan menindak tegas spekulan yang mengambil untung dibalik kenaikan harga bawang.
“Sebagai solusi jangka panjangnya, maka swasembada bawang melalui penyediaan lahan harus terus diupayakan, karena permasalahan kita untuk bisa swasembada produk pertanian terkendala ketersediaan lahan,” tutup Nabiel.
Suzuki Ertiga Irit, Solusi Kenaikan BBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar