Minggu, 12 Juni 2022

Home » » MANUSIA DAN IDEOLOGI Bangsa ini Butuh Kehangatan Ideologi

MANUSIA DAN IDEOLOGI Bangsa ini Butuh Kehangatan Ideologi

 

MANUSIA DAN IDEOLOGI Bangsa ini Butuh Kehangatan Ideologi #JejakSabili

Mafaza-Online | Insiden Monas mencengangkan kita. Berikutnya mengalir menjadi sebuah berita yang menguasai agenda setting. Lihatlah pemberitaan di media massa, diulang dan terus diulang. Orang segera menganalisis macam-macam. Kesimpulan memang tidak satu. Tapi, korban sudah jelas, umat Islam.


Benarkah media tidak berpihak? Padahal untuk menguap saja harus ada usaha. Ada sangkut pautnya, bisa karena lapar atau letih. Apalagi sebuah media yang dikelola puluhan orang dan untuk dibaca ratusan, bahkan ribuan orang. Sebuah media dibuat berdasarkan visi dan misi. Visi dan misi dibuat berdasarkan falsafah hidup, lalu dijabarkan dalam sebuah kebijakan redaksional.


Meski jurnalis berteriak mengingatkan tentang independensi, tetap saja kita temukan: koran partai, media ormas atau televisi yang mengkhususkan pada program siaran tertentu. Jelas ada tujuan dan keberpihakan.


Semua berangkat dari niat. Falsafah dasar perjuangan merupakan pemikiran mendasar (al-fikru al-asasi), dari sana lahirlah sistem yang disepakati. Tujuannya untuk menunjukkan jalan agar tidak sesat.  Falsafah dasar meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem manusia. Tujuan ini mengkristal dalam bentuk ideologi.


Islam mengajarkan berjamaah, maka seorang aktivis Islam tidak berhenti pada kepuasaannya dengan ideologi. Konsep ini harus diturunkan kepada murid atau santrinya dalam bentuk konsolidasi. Sampai keyakinannya itu menjadi rujukan dalam membangun kepemimpinan opini publik (opini on leader).



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas sehingga  memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. 


Ideologi adalah  cara berpikir seseorang atau suatu golongan.


Ideologi  politik bisa berarti  sistem kepercayaan yang menerangkan dan membenarkan suatu tatanan politik yang ada. Tatanan yang dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur, rancangan, instruksi, serta program untuk mencapainya. 


Ideologi politik adalah himpunan nilai, ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan yang menjadi dasar dalam menentukan sikap terhadap kejadian. Solusi atas problem politik yang dihadapi. Ideologi ini menentukan tingkah laku politik. Maka, tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa ideologi.


Manusia tanpa ideologi hanya akan mengejar kemajuan material, namun mengalami kehampaan dalam aspek emosional dan spiritual. Sehingga teralienasi dan kehilangan identitasnya yang sejati, lalu mereka mengalami disorientasi dan kegersangan hidup.

Ideologi adalah peta yang menunjukkan arah bagi aktivis untuk bergerak menggulirkan agenda dan aksi-aksinya. 


Karenanya ideologi menyediakan elan vital, etos dan semangat rela berkorban. Ideologi adalah ide dan utopi, konsep dan keyakinan, pemahaman dan komitmen. 


Refleksi keyakinan ideologis, dibungkus dalam satu kata: Militansi!


Tanpa ideologi sama saja manusia berjalan tanpa arah tujuan. Berlari mengejar peradaban materi namun hampa dalam aspek emosi dan spirit. Kehilangan identitas yang sejati, mengalami disorientasi dan kegersangan hidup. Coba, di manakah cerita romantisme kepahlawanan ditemukan? Di ranjang atau di medan juang?


Bangsa ini perlu kembali menata cara pandang. Membangun obsesi, membiakkan mimpi, memfokuskan masa depan, membangun gairah dan militansi. Pancangkan cita-cita besar yang hidup dan terasakan di dalam hati. Sehingga energi bangsa ini tidak terbuang dalam gerak chaotic melingkar, namun mengalir sinergis dan fokus. Artinya kita butuh kehangatan ideologi. | WordPress


Alhamdulillah, Bisa Umroh Gratis | TRAVEL IDRISIYYAH


Silakan Klik:

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda

Share this article :

Posting Komentar