Kamis, 25 April 2019

Home » » Pengobatan Tradisional Indonesia: Filosofi dan Pohon Keilmuan

Pengobatan Tradisional Indonesia: Filosofi dan Pohon Keilmuan

Praktik Pengobatan Tradisional Indonesia berasal dari pengetahuan penyembuhan lokal (Animisme-Dinamisme), dengan mendapat pengaruh dari 3 (tiga) sistem pengobatan utama di dunia, yaitu pengobatan Unani-Tibb (Islam/ Sufi), Ayurveda (Hindu), serta Pengobatan Tradisional Tiongkok (Budha dan Taoisme), sehingga menghasilkan karakteristik yang khas dalam filosofinya, klasifikasi penyakit, metode diagnosis serta metode terapinya

   
Dr. Inggrid Tania, M.Si. sedang mempresentasikan materi Pengobatan Tradisional Indonesia: Filosofi dan Pohon Keilmuan \ JamuDigital.Com
Mafaza-Online | Body of knowledge (BoK)- Pohon Keilmuan adalah sejumlah pengetahuan yang secara umum diterima pada suatu subjek/disiplin ilmu. Mendefinisikan BoK untuk disiplin ilmu tertentu itu berarti menguraikan ruang lingkup dan luasnya pengetahuan yang diharapkan dari setiap profesional di bidang tertentu.

Demikian disampaikan oleh Dr. Inggrid Tania, M.Si.- Kandidat Doktor Filsafat Ilmu Pengobatan Tradisional Indonesia, Ketua Dewan Pakar PPUIN pada acara "Penyusunan Batang Tubuh Keilmuan PPUIN" di Rumah Diklat Iptek Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu, Jawa Tengah, pada 14 April 2019.

Sejumlah pembicara yang kompeten tampil pada acara yang digelar oleh Perkumpulan PARICARA USADA INDONESIA (PPUIN) yang berlangsung dua hari (14-15 April 2019) ini, yaitu:

  • Akhmad Saikhu, SKM, MSc.PH.: Ristoja Riset Berbasis Etnografi.
  • dr. Ingrid Tania, M.Si. (Herbal Medik): Filosofi dan Kajian Epistemologis Pengobatan Tradisional Indonesia
  • Ki Supriyatna: Kajian Filologi Kitab Kuno Pengobatan dari Jawa
  • Prof. Dr. Mangestuti Agil, Apt: Kapita Selekta Etnomedisin Indonesia
  • Prof. Dr. Rusmin Tumanggor: Kajian Antropologis Pengobatan Tradisional Indonesia
  • dr. Danang Ardianto: Kajian Hasil Klinis Jamu Berdasarkan Parameter Kualitatif Pasien.


Pada intinya, paparan Dr. Inggrid Tania, M.Si. ini, menguraikan tentang apa yang dimaksud dengan Body of Knowledge (bangunan/ batang tubuh/ pohon keilmuan) dari Pengobatan Tradisional Indonesia yang merupakan domain dari organisasi profesi PPUIN.

Untuk itu, terlebih dahulu kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan Body of Knowledge (BoK) dan mengerti tentang filosofi Pengobatan Tradisional Indonesia (PTI).

Dengan demikian, BoK dari Pengobatan Tradisional Indonesia (PTI) merupakan istilah yang digunakan untuk mewakili sekumpulan konsep, istilah, dan aktivitas yang lengkap yang membentuk domain profesional bidang PTI, sebagaimana didefinisikan oleh organisasi profesi PTI yang relevan.

Atau dengan kata lain, BoK merupakan ontologi yang telah diakui untuk suatu domain yang spesifik, yaitu domain PTI.

Pengobatan Tradisional Indonesia (PTI) adalah salah satu sistem pengobatan kuno yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan praktik tentang kesehatan dan penyembuhan; berdasarkan pada pengalaman, kepercayaan dan teori; yang terkait dengan budaya Indonesia, dan diturunkan dari generasi ke generasi; serta digunakan dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis, dan penatalaksanaan penyakit fisik & mental.

Praktik PTI berasal dari pengetahuan penyembuhan lokal (Animisme-Dinamisme), dengan mendapat pengaruh dari 3 (tiga) sistem pengobatan utama di dunia, yaitu pengobatan Unani-Tibb (Islam/ Sufi), Ayurveda (Hindu), serta Pengobatan Tradisional Tiongkok (Budha dan Taoisme), sehingga menghasilkan karakteristik yang khas dalam filosofinya, klasifikasi penyakit, metode diagnosis serta metode terapinya.
Sistem Pengobatan Tradisional yang utama di dunia:

  • Pengobatan Tradisional Tiongkok ( Traditional Chinese Medicine )
  • Pengobatan Tradisional Unani-Tibb ( Traditional Islamic/Arabic Medicine/Sufi)
  • Pengobatan Tradisional India ( Ayurveda)


Paradigma Pengobatan Tradisional lndonesia (PTI) yang berdasarkan observasi induktif dari pengalaman empirik dengan pendekatan holistik jelas berbeda dengan paradigma Pengobatan Konvensional yang berdasarkan penalaran deduktif yang ilmiah dengan pendekatan spesialistik.

Perbedaan tersebut seyogyanya tak perlu dipertentangkan, dan justru kedua sistem pengobatan tersebut perlu disinergikan secara harmoni pada pelayanan kesehatan, terutama pada pelayanan kesehatan primer. Sebab, baik PTI maupun pengobatan konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekuatan masing-masing dapat mengkompensasi kelemahan masing-masing.

Namun, upaya integrasi antara Pengobatan Tradisional Indonesia (PTI) dengan Pengobatan konvensional memunculkan isu penting mengenai bagaimana metodologi dalam menjembatani paradigma PTI yang jelas berbeda dengan paradigma pengobatan konvensionai.


Tentu saja dibutuhkan bridging tool yang bisa diterima oIeh kalangan pengobatan konvensional (kalangan mainstream), yakni keilmuan biomedik (biomedicine) yang dapat digunakan dalam rangka memberikan pembuktian ilmiah yang valid dari Pengobatan Tradisional indonesia, bukan keilmuan functional medicine ataupun naturopati yang tergolong alternative medicine yang belum diterima sepenuhnya oleh kaiangan kedokteran/ pengobatan konvensional karena beium mampu menyediakan pembuktian ilmiah yang adekuat. 


MOIIA 
Silky Pudding


Barangkali ada yang pernah liat...

Terus lupa siapa yg jual πŸ˜ 

πŸ’₯Yes..I'm here πŸ˜ƒ 
⇩⇩⇩
Silakan Klik:

Share this article :

Posting Komentar