Senin, 26 November 2018

Home » » Rumah Limasan, Cikal bakal Kampung Santri Idrisiyyah

Rumah Limasan, Cikal bakal Kampung Santri Idrisiyyah

Limasan ini di datangkan dari Jepara sudah membentuk rumah seperti sekarang. Usianya pun sudah lebih dari 50 tahun
Divisi Umum Tarekat Idrisiyyah membangun Rumah Limasan untuk mendukung sarana belajar mahasantri Mahad Aly Idrisiyyah di Pesantren Idrisiyyah, Tasikmalaya | MarcomIdrisiyyah
MafazaOnline | Divisi Umum Tarekat Idrisiyyah membangun Rumah Limasan untuk mendukung sarana belajar mahasantri Mahad Aly Idrisiyyah di Pesantren Idrisiyyah, Tasikmalaya, Sabtu (17/11). Rumah Limasan adalah rumah tradisional masyarakat Jawa, yang didatangkan dari daerah Jepara dengan ukuran 10 x 14.

Menurut Perwakilan Divisi Umum, Zulfahmi Afifi, dibangunnya limasan karena kurangnya sarana untuk asrama Mahad Aly dan kekurangan sarana untuk tamu bermalam. 

"Limasan ini untuk asrama dan sarana belajar, sedangkan untuk Rumah Joglo (asrama mahasantri sebelumnya) kami fungsikan kembali menjadi guest house," Tutur pria yang biasa disapa Bang Zul ini kepada Muhammad Fahmuddin Reporter Majalah Mutiara yang mewawancarainya.

http://mafaza-store.blogspot.com/2018/11/pudding-moiia-praktis-macam-macam.html
MOIIA Silky Pudding

Barangkali ada yg pernah liat...

Terus lupa siapa yg jual 😁 

💥Yes..I'm here 😃 

⇩⇩⇩

Silakan Klik:



Banyak Variasi rasanya lho



Untuk sekarang, masih kata Bang Zul, secara fisik bangunan limasan ini sudah jadi dan sudah bisa digunakan Mahasantri, "Tinggal merapihkan dapur dan toilet sebagai bagian bangunan pelengkap agar Mahad Aly mandiri," jelasnya.

Bang Zul menambahkan, Limasan ini di datangkan dari Jepara sudah membentuk rumah seperti sekarang. Usianya pun sudah lebih dari 50 tahun, makanya kalau dilihat ada beberapa bagian yang keropos.

"Dari Jepara kami bongkar, lalu kita pasangkan lagi di pesantren, cuma ketika di Jawa lantainya masih tanah di sini kami perbaharui dengan keramik," tuturnya.

Selain menambahkan keramik, juga penggantian cat. Karena Limasan ini bangunan lama, ada beberapa dinding kayu yang diganti. Perakitan limasan selama 10 hari, kemudian renovasinya selama 40 hari. 

Ustadz Zulfahmi mengingatkan, Terutama untuk Mahad Aly harus ditekankan kebersihannya, dan fasilitas yang ada harus dirawat. Rencananya akan ada dua limasan lagi dengan posisi berhadapan, kedepannya akan jadi semacam kampung santri.

"Fasilitas yang ada ini bukan hanya untuk Mahad Aly yang sekarang saja, tapi untuk dipake kader santri Mahad Aly yang lain," kata Bang Zul mengingatkan.



Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Share this article :

Posting Komentar