Mafaza-Online | Ibarat perang, Pilkada DKI memang habis-habisan. Segala kekuatan dikeluarkan. Perang di darat dan diudara pun tak kalah sengit. Diantara kekuatan yang muncul bertarung adalah Jaringan Sosial Media (Jasmed). Inilah tiga keunggulannya
Pertama, Berani Main Terbuka. Personil Jasmed, bukan hanya orang-orang dari kalangan IT. Diantara mereka ada ibu-ibu rumah tangga, yang hanya bermodalkan hape. Perekrutannya terbuka disebar seperti lowongan kerja, siapa saja bisa masuk. Seleksinya sambil jalan. Terbuka artinya, berani memakai identitas asli. Karena memang tidak mampu untuk beli hape sampai sepuluh. Hahaha…
 |
| Klik Gambarnya ya 👆 |
Kedua, Anti Hoax. Peraturan di Jasmed sangat ketat, tidak boleh menyebarkan berita bohong atau Hoak. Komandan tak segan-segan mengeksekusi anggotanya yang kedapatan menyebarkan berita hoak. Kejujuran ini menjadi sangat penting. Ini dibuktikan dengan membuat website sendiri yang mengklarifikasi berita-berita hoak. Jadinya viral-viral itu selain alami juga kokoh, karena dikendalikan langsung oleh manusia. Jari-jari yang ikhlas begitu ringannya : Like Komen dan menge-Share sebuah status di efbe. Allahu Akbar!
Ketiga, Siap Menang - Siap Kalah. Kemenangan sejati dimulai sejak dari prosesnya. Berjuang sekeras-kerasnya dan menyerahkan hasil pada Juri seadil-adilnya, Allah SWT. Pilkada DKI, adalah modal untuk memperkuat jaringan. Realitasnya dari pertarungan ini telah membelah manusia menjadi dua golongan. Jadi kita mengetahui dengan jelas karakter seseorang lewat pilihannya. Anggaplah ini sebagai rekrutmen. Tadinya, saya berpikir, meski kalah kami tidak akan bingung bin galau karena program-program akan tetap jalan. Tapi Allah takdirkan Anies Sandi menang Pilkada DKI, ya Alhamdulillah!
Posting Komentar