Selasa, 10 Mei 2016

Home » » Hijabers Cantik Ini Curhat Namanya Berubah Jadi Isis di Buku Tahunan Sekolah

Hijabers Cantik Ini Curhat Namanya Berubah Jadi Isis di Buku Tahunan Sekolah

Pihak CAIR meminta kepada sekolah untuk menyelidiki lebih lanjut apa yang terjadi dan mengambil langkah-langkah agar hal tersebut tidak terulang kembali

  
Foto: Facebook (Bayan kerudung krem)
Mafaza-Online | Tak semua hijabers bisa hidup tenang di negaranya. Masih saja ada yang merasa diresahkan hanya karena penggunaan jilbabnya. Kali ini dialami oleh remaja cantik asal California, Amerika Serikat, Bayan Zehlif.

Bayan mengalami pengalaman tidak menyenangkan dengan sekolahnya di Los Osos High School (LOHS), Rancho Cucamonga, California. Ketika melihat album tahuanan sekolah, nama depannya diganti menjadi Isis. Bayan protes dengan pihak sekolah karena diganti namanya menjadi nama kelompok teroris. Namun dengan mudahnya pihak sekolah mengatakan bahwa itu hanya salah ketik.

Pihak sekolah pun secara resmi mengeluarkan surat pernyataan maaf kalau terjadi salah cetak ketika album sekolah tersebut dikeluarkan. "LOHS mengambil setiap langkah untuk memperbaiki dan menyelidiki perihal salah cetak yang kami sesalkan di dalam buku tahunan sekolah. Kami mohon maaf," tulis pihak LOHS di Twitter.

Geram dengan hal tersebut, Bayan pun curhat di media sosial dengan mengunggah hasil print buku tahunannya ke Facebook. Remaja 11 tahun itu mengaku merasa sangat sedih, sebal, dan malu. Menurutnya ini bukan salah ketik tapi memang disengaja.
  
"Sekolah mengatakan kepada saya kalau ini hanya salah ketik. Itu jelas berbeda, lihat kenyataannya," tulis Bayan di akun Facebook pribadinya.

Kejadian itu kemudian viral di jejaring sosial. Agar tidak semakin besar dan menjadi masalah yang berkepanjangan, panitia untuk pembuatan buku tahunan LOHS juga meminta maaf atas kesalahan tersebut.

"Kita benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi di buku tahunan sekolah. Itu tugas kita merepresentasikan murid-murid LOHS dan ternyata ada kesalahan nama. Kita sudah mengecek setiap nama berhati-hati dan tidak berniat untuk membuat kesalahpahaman ini. Itu kesalahan kita, kita sekarang akan mengkoordinasi kembali dengan sekolah untuk memperbaiki situasi ini," tulis akun LOHS Yearbook di Twitter.

Beberapa staf dan murid menuturkan bahwa ini memang kesalahpahaman bukan disengaja. Sebelum Bayan memang ada siswi yang bernama Isis Phillips tapi sekarang sudah lulus.

Dewan Hubungan Islam Amerika, Council on American Islamic Relations (CAIR), pun ikut andil dengan kejadian yang dialami oleh Bayan. Pihak CAIR meminta kepada sekolah untuk menyelidiki lebih lanjut apa yang terjadi dan mengambil langkah-langkah agar hal tersebut tidak terulang kembali.

"Kami bergabung dengan keluarga (Bayan) untuk menyelediki kemungkinan motif lain atas kesalahpahaman ini. Mereka juga memperhatikan keselamatan putri mereka akibat dicap sebagai anggota dari teroris. Seharusnya tidak ada siswi yang harus menghadapi penghinaan yang dikaitkan dengan kelompok teroris seperti ISIS," ujar Hussam Ayloush, selaku Direktur Eksekutif dari kantor CAIR Los Angeles dilansir dari Buzz Feed.



Berita Lainnya:


Share this article :

Posting Komentar