Selasa, 12 April 2016

Home » » Jasad Siyono yang Masih Utuh dan Tak Berbau jadi Perbincangan, Mungkinkah ia Syahid?

Jasad Siyono yang Masih Utuh dan Tak Berbau jadi Perbincangan, Mungkinkah ia Syahid?

Pria setengah baya yang enggan disebutkan namanya ini menjelaskan kondisi jasad Siyono masih utuh, sama seperti dikuburkan sekitar duapuluh hari yang lalu



  
Proses Penggalian Jasad Siyono | FOTO: Sangpencerah.com
Mafaza-Online | Proses autopsi jenazah almarhum Siyono yang dilaksanakan pada hari ini, Ahad (03/04/2016) berjalan lancar. Proses autopsi ini juga dibantu pengawalan ketat KOKAM, salah satu organisasi pengamanan Muhammadiyah.

Komandan KOKAM dari Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Sriyanto menjadi salahsatu tenaga yang dikerahkan untuk menggali makam Siyono.

Secara tegas, ia tak mau bercerita secara terbuka terkait proses penggalian makam dan kondisi jenazah Siyono.

“Saya takut salah tafsir nanti mas,” ujar Sriyanto usai proses penggalian usai.

Namun, salah seorang anggota Kokam lainnya bercerita bahwa ia merasa takjub saat ia ikut dalam proses penggalian makam Siyono.

“Subhanallah. Luar biasa sekali. Jasadnya utuh, tidak ada bau sama sekali,” ujar seorang anggota Kokam di Masjid Muniroh samping kediaman Siyono seperti dilansir kiblat.net dan dikutip sangpencerah.com.

Pria setengah baya yang enggan disebutkan namanya ini menjelaskan kondisi jasad Siyono masih utuh, sama seperti dikuburkan sekitar duapuluh hari yang lalu. “ Hanya rambutnya saja yang sedikit berkurang,” tambahnya.

Sekretaris Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono turut mengkonfirmasi keutuhan jasad Almarhum Siyono. Endro yang turut menyaksikan proses autopsi jenazah sempat berbincang dengan Prof. Dr. drg. Sudibyo, SU., Sp. Perio (70 tahun) yang memimpin proses autopsi. Menurut Prof. Dibyo, kondisi tanah lempung yang basah di sekitar makam sangat membantu awetnya kondisi jenazah.

“Proses autopsi yang dilakukan terhadap Siyono bukanlah autopsi untuk identifikasi namun penentuan tempat luka atau trauma pada jasad Siyono,” ujar Prof. Dibyo seperti dituturkan Endro.

Pakar odontologi forensik ini melanjutkan, biasanya dalam rentang waktu dua puluh hari kondisi perut jenazah pada umumnya sudah dalam keadaan terburai. Namun, hal itu tidak terjadi pada jenazah Almarhum Siyono.

“Dokter-dokter forensiknya juga banyak yang gak pakai masker. Karena tidak berbau,” tutur Endro.

Peristiwa ini pun menjadi perbincangan dan komentar netizen di jejaring sosial media, seperti disampaikan akun Adim Yati.

“Masih utuh dan tak berbau-nya jasad almarhum, Itulah ciri mati syahid,” tulis netizen yang juga Marketing Manager sebuah perusahaan swasta.

Netizen lain, Rizqi Sukma Kharisma pun ikut berkomentar “MasyaAllah, Semoga beliau diberikan syahid”, tulisnya.

Netizen berharap keadilan harus di tegakkan, orang yang belum terbukti bersalah melalui proses pengadilan meninggal dengan mengenaskan, tanpa terbukti dia sebagai teroris, aparat polisi ataupun densus 88, jika bersalah maka harus diberi hukuman setimpal.

islamedia | sp | kblt | YL


Sebelumnya:
April Mop, Fakta Sejarah Kekejaman Tentara Salib Membantai Ribuan Muslim Spanyol  


Silakan klik:
                                                 Lengkapi Kebutuhan Anda
Share this article :

Posting Komentar