Senin, 25 Januari 2016

Home » » Dakwah adalah Keteladanan

Dakwah adalah Keteladanan


“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” (QS Al-Baqarah [02]: 44).

Oleh: KH Kamal Fauzi
 Ikhwahfillah

Ada satu hal yang menarik untuk kita renungi bersama, tentang keberadaan kita disini, bahwa partai kita ini adalah partai dakwah, itulah yang selalu ditekankan oleh para ustadz dan masayikh kita. Sehingga dalam kesempatan ini saya juga ikut menekankan kembali bahwa kita adalah partai dakwah. Oleh karena kita dalah partai dakwah, maka logika-logika politik harus kita kerangkai dalam makna dakwah itu sendiri. Ini menjadi sangat penting kedepan bagaimana mengkerangkai aktivitas siyasah kita dalam kerangka dakwah dan syariat. Kondisi inilah yang kemudian menjadikan langkah-langkah kita kedepan menjadi sangat terukur dengan kaidah partai dakwah tersebut.

Dengan tema partai kita adalah partai dakwah, maka dengan hal ini gerak kita kedepan akan memiliki rambu-rambu yang semakin jelas. Mana yang boleh dilakukan, mana yang tidak boleh dilakukan. Kemudian mana yang harus kita perjuangkan, dan mana yang harus kita lawan. Rambu-rambu ini semakin jelas kedepannya. Jadi konsekuensi logis dari partai dakwah ini kita mengkerangkai aktivitas kita dengan kerangka dakwah.

Sehingga, kerangka-kerangka seperti itu kemudian akan berpengaruh kepada kebijakan kita. Makna partai dakwah itu kemudian kembali ke fiqih kita, Al haq mayumlihi syar’u la syahs, kebenaran itu adalah yang digariskan oleh syara’. Namun demikian, sebagai kader dari partai dakwah, kita juga memiliki hak, hak untuk bertanya, kalau menurut kita itu kurang sesuai dengan kaidah dakwah kita, kita berhak untuk bertanya. Kalau menurut kita ada yang tidak sesuai, silahkan bertanya.

Video 👇


Ikhwafillah

Karena kita adalah partai dakwah, maka salah satu poinnya adalah dakwah itu sendiri. Dimana makna dakwah adalah salah satunya keteladanan, ini yang kemudian harusnya kita menjadi lebih berhati-hati. Jika kita mengatakan kita ini partai dakwah dimana-mana, di media, tapi ternyata sikap kita tidak memberikan keteladanan, ya pada akhirnya orang menganggap bahwa kita itu sama saja dengan yang lainnya.

Dengan kata lain, keteladanan itu adalah kesatuan dalam dakwah, harus kita maknai dalam kerangka operasionalisasi, kita berusaha untuk ada keteladanan dalam diri kita. Ada satu alasan kenapa kita harus seperti itu, banyak gerakan dakwah sebelum kita, pada akhirnya tidak bisa berkembang, karena salah satu kekurangannya adalah karena tidak adanya kesatuan antara perkataan dan perbuatan.

Allah SWT berfirman:

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” (QS Al-Baqarah [02]: 44).

Ayat tersebutlah yang kadang membuat saya takut. Sehingga, karena kita sudah mengatakan partai dakwah, maka konsekuensinya adalah keteladanan. Inilah salah satu fungsi kita dalam berjamaah, selalu saling mengingatkan dalam kebaikan, saling mengingatkan untuk memberikan keteladanan dalam setiap aktivitas kita. Sehingga, harapan kita, dengan kondisi tersebut, kita tidak usah terlalu banyak bicara, karena orang tahu amal kita di lapangan, inilah partai dakwah itu.

Ikhwahfillah
Kita bergabung dalam partai dakwah ini adalah sebagai pilihan, dan saya teringat kata-kata KH Hilmi Aminudin, bahwa pilihan adalah risiko, sehingga dengan pilihan kita ini, kita harus bersiap dengan segala risiko yang ada dari pilihan tersebut. Inshaallah pilihan apapun yang kita pilih, jika itu yang kita niatkan karena Allah SWT maka tidak akan sia-sia.

Wallahua’lam.
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
 




Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Dakwah adalah Keteladanan . All Rights Reserved