Selasa, 23 Juni 2015

Home » » Dirut Pelindo II: Kasihan Presiden, Dwelling Itu Kan Sandiwara

Dirut Pelindo II: Kasihan Presiden, Dwelling Itu Kan Sandiwara


Silakan klik:
Buku Putih: Tragedi Kemanusiaan Pasca Kudeta Militer di Mesir



Presiden Joko Widodo didampingi Dirut Pelindo II R.J. Lino (kanan) meninjau perkembangan pembangunan tol laut di ruang Planning and Control Tower, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Juni 2015 | ANTARA/Widodo S. Jusuf

Mafaza-Online.Com | JAKARTA - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, Ricard Joost Lino menuding proses percepatan waktu tunggu bongkar muat atau dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok hanya sandiwara. Tak ada perbaikan yang dilakukan seperti yang dilaporkan saat Presiden Joko Widodo berkunjung pekan lalu.

Lino bahkan menunjukkan sebuah foto yang diambilnya hari ini, Senin 22 Juni 2015. Pada foto yang berlokasi sama dengan tempat kunjungan Jokowi pekan lalu memang hanya tampak berjaga dua orang. Mereka menurutnya perwakilan dari Kementerian Perdagangan dan karantina. Padahal seharusnya di tempat itu setidaknya ada perwakilan dari delapan kementerian. (baca: Menteri Keuangan Sebut Pelindo Sumbang Dwelling Time Lama)

"Kemarin itu kan sandiwara besar saja, kasian presiden. Coba kita lihat hari ini ada nggak orangnya," kata Lino sambil menyodorkan foto kepada wartawan, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 21 Juni 2015. 

Lino bahkan mengajak wartawan untuk mengunjungi kontor tersebut untuk membuktikannya. "Presiden Jokowi sudah marah tapi masih kaya gini." (baca:Lino Tuding 8 Kementerian Penyebab Dwelling Time Molor)

Presiden Joko Widodo mengancam mencopot menteri dan semua pejabat di lapangan yang tak bisa membereskan masalah dwelling time atau waktu tunggu kontainer yang terlalu lama. Dalam kunjungannya ke Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu, 17 Juni 2015, Jokowi kesal karena tak diberi tahu masalah utama dwelling time.(baca: Jokowi Ngamuk Soal Bongkar-Muat di Priok, Siapa Dicopot?)

Berkali-kali, Jokowi bertanya, siapa instansi yang menyebabkan lamanya dwelling time. Namun tak ada jawaban jelas soal siapa penyebabnya. Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, pejabat Direktorat Bea-Cukai Kementerian Keuangan, dan Direktur Utama PT Pelindo R.J. Lino tak bisa memberikan jawaban pasti.‎

Pelindo II menurut Lino, sudah menyiapkan fasilitas dan sistem di pelabuhan sesuai dengan kapasitas mereka. Justru, dia menilai tak adanya sinergi antar kementerianlah yang membuat masalah waktu tunggu selalu berlarut-larut.

Sebaliknya, dia mempertanyakan pihak yang mengusulkan ditambahnya area pelabuhan untuk memangkas waktu tunggu. Menurutnya molornya waktu tunggu tak ada hubungannya dengan Pelindo II. Sebaliknya, panjangnya waktu tunggu justru merugikan Pelindo II.

Akibat dari kejadian itu, citra Pelindo II juga turun. Apalagi, kata Lino, Jakarta International Container Terminal merupakan terminal yang dikelola Pelindo II menggunakan standar internasional. "Bahkan pekan depan kami akan dapat penghargaan tingkat Asia Tenggara."

FAIZ NASHRILLAH‎ | TEMPO.co



Silakan klik:
Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah
Share this article :

Posting Komentar