![]() |
Romahurmuziy | (FOTO: JurnalParlemen/Andri Nurdriansyah) |
"Banyak parpol kehilangan akal sehat. Sekarang kita benar-benar hanya bekerja untuk kepentingan elektoral dan tak lagi untuk kepentingan mewujudkan gagasan atau ide," kata Romy, sapaan akrabnya, di Jakarta, Senin (13/3).
Ia menilai parpol dan tokoh politik hanya tergiring upaya memenangi pentas politik. Sehingga orang yang tanpa gagasan pun bisa memiliki elektabilitas tinggi. Sebab, ideologi parpol dikalahkan oleh lembaga survei.
Anggota Komisi IV DPR ini berharap para elite politik nasional kembali kepada ideologi partai. Tegasnya, parpol harus mencapreskan orang yang dinilai sanggup mewujudkan ideologi, selain punya integritas dan kapabilitas.
"Setiap capres tak steril dari kepentingan di belakangnya. Parpol harus bisa benar-benar melihat nilai dan kepentingan itu, bukan semata-mata hasil survei. Pemimpin harus konsisten dengan janji. Kalau tidak, apa yang diharapkan?" sindirnya.
Menurut Romy, Indonesia sedang naik kelas karena pemerintah berhasil memposisikan negara ini ke dalam kelompok 16 besar. Dengan demikian, "Capres berikutnya harus mampu membuat Indonesia masuk 5 besar. Kalau hanya capres survei saya ragu bisa mencapai tujuan itu karena survei tidak memasukkan unsur kemampuan," katanya.
JurnalParlemen.Com
Posting Komentar