Sabtu, 19 April 2014

Home » » KH Cholil Ridwan: Partai Islam Enggan Bersatu, Jangan Pakai Nama Islam Lagi

KH Cholil Ridwan: Partai Islam Enggan Bersatu, Jangan Pakai Nama Islam Lagi

Permintaan dari umat, harusnya didengar para petinggi partai politik sebelum mengeluarkan keputusan


  
Mafaza-Online.Com|NASIONAL- Sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memilih merapat ke  Partai Gerindra dan mendukung pencapresan Prabowo Subianto dikecam penggagas koalisi partai Islam, KH Cholil Ridwan. Sebab, keputusan itu dianggap menyakiti permintaan seluruh umat di seluruh Tanah Air.

"Ini sayang sekali, mengecewakan umat. Saya terima ribuan SMS dari Sumatera, Kalimantan minta koalisi Islam, 32 persen," ungkap Cholil saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (18/4).

Permintaan dari umat tersebut, lanjut Cholil, harusnya didengar para petinggi partai politik sebelum mengeluarkan keputusan. Apalagi, dia memandang koalisi antar parpol Islam dapat mengakomodir suara umat.

"Partai bisa dapat suara siapa yang mencoblos? Suaranya kan suara mereka (umat Islam) juga. PPP naik, yang nusuk di bawah," keluhnya.

Jika tak ikut berkoalisi antar sesama partai Islam atau partai berbasis Islam, maka pimpinan partai akan berdosa terhadap seluruh umat. "Berdosa itu pimpinan partai kalau tidak koalisi. Kalau gitu jangan pakai nama partai Islam," ujarnya.


Tak hanya itu, Cholil juga menyebut tindakan tersebut telah mengecewakan umat Islam di seluruh Tanah Air. Padahal, dengan modal yang diperoleh partai-partai Islam sebanyak 32 persen perolehan suara nasional, seharusnya dapat memegang kendali pemerintahan.

"Mungkin dia punya opsi lain. Kalau PPP enggak dateng, berarti dia enggak perlu lagi koalisi. Kita hanya mendesak ini ada momentum istimewa, dimana umat Islam mencalonkan diri tidak perlu dompleng partai lain," tegas dia.

Sebagai negara dengan jumlah pemeluk umat Islam terbesar, Cholil meminta agar partai-partai Islam tak begitu saja menjual ideologi dengan jabatan atau kursi. Dia pun yakin, bergabungnya PPP dengan Gerindra karena partai yang dipimpin Suryadharma Ali itu tidak percaya diri.

"Enggak percaya diri, takut kalah, kalau koalisi yang gede dengan Prabowo atau Jokowi bisa dapat jabatan menteri, mungkin gitu ya. Ini belum apa-apa sudah nyerah, kalau gabung dengan Gerindra apa mungkin jd capres, kemungkinan malah cawapres," sesalnya.




Silakan klik: 
Share this article :

Posting Komentar