Senin, 09 Desember 2013

Home » » Ide yang Tak Hidup di Ruang Hampa

Ide yang Tak Hidup di Ruang Hampa

Ilustrasi (Thinkstock)

Blog Terra-byte*

Tahun 2003, saat Apple dirumorkan tengah mengembangkan telepon seluler, sejumlah orang memandang tak percaya. Ada banyak argumen yang diajukan perihal mengapa Apple tidak akan pernah masuk bisnis ponsel. Sekarang, Anda tahu sendiri betapa mengguritanya iPhone.

Tak ada satupun ide, konsep atau produk  yang kebal dari keraguan, kritik, dan celaan. Ide bukanlah benda di ruang hampa. Ia akan tumbuh, mekar, jadi kuat atau malah mati (mati muda atau mati tua) dengan kritik dari kanan kiri.

Ketika Jeff Bezos dari Amazon menyajikan konsep delivery drones, segera saja dunia menyambutnya dengan berbagai macam reaksi. Ada yang terkagum-kagum, ada yang skeptis dan yang tak kalah banyak adalah mereka yang mencela ide itu.

  


Delivery drones alias helikopter kecil yang dimanfaatkan untuk mengantarkan barang dalam waktu 30 menit setelah dipesan, sebagaimana janji Bezos, memang revolusioner. Ide bahwa konsumen tak perlu menunggu berhari-hari untuk menerima pesanan yang ia beli di internet (seperti praktik saat ini) mungkin bukan ide yang baru, tapi Bezos sudah selangkah di depan dengan tawarannya.

Kebanyakan pihak yang skeptis dan mencibir ide Bezos bersandar pada fakta bahwa belum ada aturan perihal penerbangan drones itu di udara terbuka. Di Amerika saja belum ada legislasinya, apa kabar dengan negara-negara lain? Janji Bezos bahwa delivery drones bakal hadir tahun 2015 banyak diragukan karena di Amerika saja peraturan hukum perihal ini kemungkinan belum akan lahir hingga 2020.

Pertanyaan berikutnya adalah soal keamanan. Bagaimana jika langit disesaki drones Amazon, apakah tidak akan membahayakan gedung tinggi, jembatan, penerbangan, kelistrikan, sinyal seluler, dan sebagainya? Harus diakui, pertanyaan semacam ini adalah pekerjaan rumah yang harus dijawab oleh Amazon.

 



Beberapa bulan lalu, Elon Musk juga pernah melontarkan ide tentang transportasi massal berkecepatan tinggi yang dinamai Hyperloop. Musk punya ide untuk membuat kendaraan yang bisa berjalan hingga 1220 km per jam dalam saluran tabung udara tertutup.

Saat itu, ide Musk juga ditanggapi beragam. Pro-kontra, kernyitan dahi tanda ketidakyakinan hingga sebutan ide gila--mirip lah dengan reaksi yang diterima Bezos dengan delivery drones-nya.

Tapi apakah serangkaian keraguan dan pertanyaan tersebut harus menghentikan lahirnya ide dan inovasi yang mempermudah hidup manusia?

Sejak manusia ada, ide dan inovasi adalah bahan bakar dari peradaban. Kadang ia melaju cepat seperti setelah Newton mengungkapkan teori mekanika."

Tapi apapun itu, ide dan inovasi harus terus lahir (dan menerima fitrahnya untuk diuji kesahihannya). Saya percaya bahwa tak ada ide yang terlalu gila untuk diwujudkan.

--

Terra-byte adalah blog mingguan yang berisi komentar tentang tren, isu dan topik yang tengah mencuri perhatian di dunia teknologi dalam sepekan.



MOP Salurkan Bantuan di Dusun Talun
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Ide yang Tak Hidup di Ruang Hampa . All Rights Reserved