Selasa, 01 Oktober 2013

Home » » Yusuf Mansur Merindukan Presiden yang Hafal Al Qur'an

Yusuf Mansur Merindukan Presiden yang Hafal Al Qur'an

Daarul Qur’an Gelar Konferensi Internasional Tahfidz Qur'an

Mafaza-Online.Com | SILATURRAHIM - Yayasan Daarul Qur'an Indonesia menyelenggarakan Konferensi Internasional Tahfidz Qur’an di Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Ketapang, Tangerang, Senin (30/9). Pembukaan konferensi dihadiri Ustadz Yusuf Mansur selaku Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Qur'an,   Wakil Walikota Tangerang H Sahrudin, Wakil Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syaikh Usamah, Ketua Litbang Organisasi Tahfidz Dunia Dr Ahmad  Anas Khozrun, dan Ustadz Bachtiar Nasir dari Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI).

Konferensi Tahfidz diikuti ratusan perwakilan Pesantren Tahfidz dan Madrasah dari berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam sambutannya Yusuf Mansur mengatakan, konferensi ini bermaksud untuk semakin meningkatkan kualitas proses pengajaran menghafal Al Qur'an di pesantren dan madrasah di Indonesia.

Ia mengingatkan, Al Qur'an adalah obat segala permasalahan manusia. 


"Alhamdulillah saya sudah merasakannya, ke depan cita-cita kita adalah hadirnya Presiden Indonesia yang juga seorang penghafal al-Qur'an hingga masalah yang ada di Indonesia saat ini bisa dicari solusinya," tutur Yusuf Mansur.

Sementara itu Wakil Walikota Tangerang mengatakan turut bangga dengan penyelenggaraan konferensi bertaraf internasional di Tangerang. Ia berharap konferensi akan membawa maslahat tidak hanya bagi lingkungan pesantren tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Sedangkan Bachtiar Nashir mngingatkan, al Qur’an tidak boleh sebatas dihafal, tapi ditadabburi dan diamalkan.

"Menjadi tugas kita selain menghafal ayat al Qur'an dan memahami isinya juga memiliki keberanian untuk melakukan nahi mungkar selain amar ma'ruf," ujar Bachtiar Nashir.

Ia mencontohkan bagaimana baru-baru ini digelar kontes Miss World yang jelas-jelas sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menjadi agama mayoritas masyarakat Indonesia. Menurutnya, pelaksanaan kontes ini terjadi karena suara para ulama yang dekat dengan al Qur'an sudah tidak lagi di dengar oleh pemerintah.

Syaikh Usamah dalam sambutannya mengatakan, organisasi tahfidz Internasional hendaknya konsisten dalam mengajarkan al Qur'an di dunia. "Saya sangat senang dan terharu saat mendengar anak-anak kecil melantunkan al-Qur'an dengan fasih. Semoga ini bisa terus dilakukan oleh semua pihak yang hadir di sini," ia berharap.

Dalam konferensi yang akan berlangsung hingga Rabu (2/10) ini akan dibahas beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan program tahfidz (hafalan Qur’an) di madrasah dan Pesantren Tahfidz. Selanjutnya, dirumuskan solusinya secara bersama-sama. 


Silakan di Klik
✽̶ M-STORE LengkapiKebutuhanAnda ♈̷̴✽̶⌣̊
Share this article :

Posting Komentar