Kamis, 04 Juli 2013

Home » » Larisnya Jilbab China di Pasar Tasik Thamrin City Lantai 5

Larisnya Jilbab China di Pasar Tasik Thamrin City Lantai 5

Selisih harga inilah yang tidak bisa disaingi produsen lokal. Laris manisnya jilbab made ini China ini melambungkan omzet penjualan toko Laila Bai milik Aisyah


MafazaOnline | JAKARTA – Di era pasar bebas ini, gempuran produk luar negeri bak laron di penghujung musim hujan, sulit diatasi. China boleh dibilang sebagai negara yang mendominasi. "Jilbab China masih membanjiri Indonesia. Kenapa tidak kita garap sendiri daripada di garap orang lain (China)," kata Direktur Jendral Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian Euis Saedah di Hotel Grand Aquila, Bandung, Jumat (8/4/2011), sebagaimana dikutip detikcom.

Lebih lanjut Euis mengatakan, beberapa negara Eropa, seperti Turki banyak yang menyukai busana muslim asal Indonesia. Ia berharap produk busana muslim Indonesia bisa bersaing di pasar dalam negeri dan bersaing di China.

"Industri kreatif tidak akan berkembang kalau tidak dibarengi dengan budaya lokal, biar bisa bersaing dengan China," pungkasnya.

Euis menambahkan, kebutuhan pakaian, secara umum, bukan hanya sebagai penutup badan dan untuk melindungi kulit. Namun, pakaian bisa digunakan juga untuk gaya hidup.

"Kebutuhan pakaian bukan hanya untuk safety, tapi juga untuk lifestyle," ujarnya.

Memang serbuan produk China ke pasar Indonesia ternyata tidak hanya pada produk otomotif, elektronik atau hape saja. Tak disangka, produk China juga telah merambah pada bisnis jilbab dan busana Muslim. Tentu saja hal ini sempat menggoyahkan Tasik sebagai sentra industri busana muslim. Mau tahu seberapa besar penetrasi pasarnya, lihat saja di Pasar Tasik Thamrin City lantai 5 Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Thamrin City lantai 5 Jakarta, di pasar yang menjual berbagai busana Muslim ini produk China tidak kalah bersaing dengan produk lokal. Bahkan sempat mendominasi. Menurut Aisyah, salah seorang pedagang jilbab made in China, kualitas jilbab maupun busana Muslim buatan China tidak kalah dengan buatan Indonesia. “Yang jelas,  soal harga China lebih murah,” ungkap Aisyah, perempuan Malaysia berdarah China.

Selisih harga inilah yang tidak bisa disaingi produsen lokal. Laris manisnya jilbab made ini China ini melambungkan omzet penjualan toko Laila Bai milik Aisyah. “Omzet per bulannya bisa sampai 5 miliar rupiah,” kata muslimah yang memiliki sepuluh toko ini.

Aisyah Laila Bai Thamrin CIty Lt 5

Saat ini, masih kata Aisyah, produk jilbab buatan China yang laku di pasaran adalah jilbab Daun Polos, jilbab Paris, jilbab Sabrina, jilbab Polos Tipis, dan jilbab Eksklusif. Untuk soal harga, ada harga khusus jika membeli kodian.

“Untuk jilbab Paris saya kasih harga Rp 115 ribu per kodi, jilbab Sabrina Rp 250 ribu per kodi,” terangnya.

Menurut Aisyah, di Pasar Tasik maupun Pasar Tanah Abang pedagang busana Muslim dan jilbab buatan China ini sudah mulai banyak. Tentu  hal ini perlu disikapi dengan bijak. Menurut Fikri, pedagang lokal di Thamrin City, soal kualitas, produk UKM harus meningkatkan daya saingnya. Memang dua tahun lalu –sebagaimana diungkap Direktur Jendral Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian Euis Saidah— produk lokal sempat tergeser oleh produk impor terutama dari Cina.

Tapi, masih kata H Fikri, sekarang keadaan kembali dipegang produk lokal.  Produk fashion muslim impor menurun karena kualitas produk yang rendah. Beberapa produk jilbab impor misalnya, seringkali ditemukan cepat kusam dan warna memudar setelah dicuci. “Akhirnya pelanggan kembali ke produk lokal,” jelas Fikri.

Persaingan memang hal yang wajar dalam berdagang. Roda terus berputar sebuah jari-jari tak selamanya di bawah. Sebagai pedagang tak boleh cepat puas. 

Di Thamrin City lantai 5 ini, selain Aisyah, ada juga pedagang-pedagang lain yang menjual jilbab China. Aisyah hanyalah pedagang, dia  tidak bermaksud mematikan jilbab produk lokal. “Kami hanya memberikan pilihan kepada calon pembeli,” kata Aisyah.

Jadi pilih lokal atau impor? Sebagai pembeli, Andalah yang menentukan.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

22 Agustus 2013 pukul 14.18

ada linknya gak untuk lihat koleksi2nya dan harga masing2 item...
kalo ada tolong email ke yuliacute_13@yahoo.com
tq

Terimakasih nafashop atas Komentarnya di Larisnya Jilbab China di Pasar Tasik Thamrin City Lantai 5
2 September 2013 pukul 23.04

tolong infonya untuk kontak perseon ibu aisya, pemilik laila bay. tk.

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Larisnya Jilbab China di Pasar Tasik Thamrin City Lantai 5

Posting Komentar