Kamis, 10 Maret 2016

Home » » Temuan LIPI: Perilaku Hewan Berubah Saat Gerhana Matahari

Temuan LIPI: Perilaku Hewan Berubah Saat Gerhana Matahari

Perubahan perilaku binatang juga bisa dijadikan sebagai tanda untuk mengetahui peristiwa alam lainnya, seperti gempa, gunung meletus, hingga tsunami

  
Siluet burung merpati terlihat saat fenomena Gerhana Matahari Parsial di Kathmandu, Nepal, Rabu (9/3/2016). Selain Indonesia, fenomena gerhana matahari juga melintasi beberapa negara meski tak sepenuhnya total. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Mafaza-Online.Com | BOGOR - Peristiwa gerhana matahari total yang terjadi Rabu pagi (09/03), ternyata bisa mengubah perilaku sejumlah hewan. Terutama, hewan yang biasa beraktivitas pada siang hari.

Hal tersebut diungkapkan Peneliti LIPI Bidang Laboratorium Nutrisi dan Penangkaran Satwa Liar Pusat Penelitian Biologi LIPI, Wartika Rosa Farida, ketika meneliti perilaku beberapa hewan saat berlangsungnya gerhana matahari di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi (9/3/2016).

Kategori hewan yang diamati ialah nokturnal atau yang aktif pada malam hari dan diurnal atau yang aktif pada siang hari.

Meski gerhana matahari di Bogor hanya tertutup 90 persen, secara umum beberapa hewan mengalami perubahan perilaku saat gerhana. Seperti kukang dan tupai yang memperlihatkan aktivitas agresif saat matahari tertutup.

Begitu juga untuk hewan jenis burung mengalami perubahan, seperti mencari perlindungan saat terjadi gerhana matahari.

Hal itu karena saat cahaya hilang, lanjut Rosa, burung merasakan suasana seperti malam hari sehingga hewan itu menghentikan aktivitasnya, seperti berkicau.


"Meskipun hanya beberapa saat, namun beberapa hewan terkecoh atas adanya perubahan cahaya yang berlangsung tadi," kata Rosa.

Perubahan ini, kata dia, disebabkan lantaran insting hewan. Ketika gerhana, langit terlihat gelap dan menyerupai malam membuat hewan yang biasa beraktivitas di siang hari akan berubah.

Ia menambahkan matahari menjadi alarm tubuh atau jam biologis bagi hewan untuk beraktivitas. Rosa menjelaskan, perubahan perilaku binatang juga bisa dijadikan sebagai tanda untuk mengetahui peristiwa alam lainnya, seperti gempa, gunung meletus, hingga tsunami.

"Ya karena binatang memiliki insting yang kuat dan sensitif serta terbiasa dengan siklus alam yang terjadi," kata Rosa.

Gerhana matahari mulai terlihat di Bogor, Rabu pada pukul 07.00 WIB pagi. Suasana gelap mulai terlihat di langit Bogor sekitar pukul 07.15 WIB.

Fase ini berlangsung sekitar 2 jam, mulai pukul 06.19 WIB dan berakhir sekitar pukul 08.31 WIB. Sementara puncak terjadinya gerhana matahari terjadi pada pukul 07.20 WIB.

Namun demikian, matahari hanya tertutup sekitar 90 persen karena Bogor hanya sebagai lintasan saja.



Liputan6.com


Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
 

 
Share this article :

Posting Komentar