Selasa, 24 Desember 2013

Home » » Marissa Haque: 2013, Tahun Kemunduran Kaum Perempuan Indonesia

Marissa Haque: 2013, Tahun Kemunduran Kaum Perempuan Indonesia

Marissa Haque (foto.dokpri)
“Seharusnya jika kaum perempuan mendapat amanah jabatan diluar rumah tangganya itu wajib mengamalkan dan istiqomah. Karena Perempuan itu biasanya yang paling kuat melawan rayuan grativikasi melalui kepekaan hati nuraninya. Dan seharusnya, pada peringatan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember dimaknai dengan self evaluation bagi semua kaum perempuan,” tutur istri rocker Ikang Fawzi ini.


Mafaza-Online.Com – Perkara pejabat korupsi telah menyeret beberapa perempuan menjadi tahanan KPK. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia yang diwakili oleh mereka yang berkecimpung di sektor publik belum siap menerima amanah jabatan. Bahkan, aktris era 80-an Marissa Haque yang akrab disapa Icha, menilai tahun ini sebagai tahun kemunduran perempuan Indonesia.

“Seharusnya jika kaum perempuan mendapat amanah jabatan diluar rumah tangganya itu wajib mengamalkan dan istiqomah. Karena Perempuan itu biasanya yang paling kuat melawan rayuan grativikasi melalui kepekaan hati nuraninya. Dan seharusnya, pada peringatan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember dimaknai dengan self evaluation bagi semua kaum perempuan,” tutur istri rocker Ikang Fawzi ini.

"Setelah Ratu Atut Chosiyah (RAC) jadi tersangka dan ditahan KPK, saya memanjatkan puji syukur terhadap semua yang sudah saya perjuangkan bersama beberapa elemen masyarakat di Banten. Kesimpulan saya, 'She has to pay', atau Atut harus membayar mahal semua yang sudah dilakukan," tulis Marissa dalam pesan pendek kepada wartawan, menanggapi ditahannya RAC dalam kasus Pilkada Lebak.

Pasangan Marissa-Zulkiflimansyah, merupakan kandidat wakil gubernur yang dikalahkan Ratu Atut pada pemilihan Gubernur Banten 2006. Ihwal kekalahan ini dinilai banyak pihak karena Marissa yang tidak loyal pada partai dan jadi kutu loncat. Ia mundur sebagai politisi PDI Perjuangan, dan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan. Saat Pilkada Banten, ia dibawah payung PKS-PSI.

* * *
Tentang Marissa Haque


Terlahir dengan nama Marissa Grace Haque, di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 15 Oktober 1962. Aktris yang malang melintang di layar lebar dan layar kaca era 80-90an itu kini berkecimpung sebagai politikus dari Partai Amanat Nasional.

Marissa kecil lahir menjalani pendidikan TK dan SD di Palembang, Sumatera Selatan.  Tersebab ayahnya yang pegawai Pertamina pindah tugas ke Jakarta, ia melanjutkan pendidikan dasar ke SD Tebet Timur Pagi III. Ia selanjutnya mengenyam pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 73, Tebet, Jakarta dan melanjutkan ke SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Ayah Marissa, Allen Haque, adalah keturunan Belanda-Perancis. Sementara ibunya, Nike Suharyah binti Cakraningrat, berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kakek Marissa berasal dari India dan neneknya berdarah Belanda-Perancis. Ia adalah kakak kandung dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque.

Marissa menikah dengan Ikang Fawzi pada 12 April 1987. Pertemuan mereka diawali saat berperan sebagai sesama aktor dan aktris pendukung dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) yang disutradarai oleh Sophan Sophian. Pasangan Marissa-Ikang dikaruniai dua orang anak perempuan Isabella Muliawati Fawzi dan Chikita Fawzi.

Perkenalannya dengan dunia hiburan dimulai saat ia aktif mengisi waktu luangnya dengan menyanyi dan menari dalam sanggar "Swara Mahardika" pimpinan Guruh Soekarnoputera. Pada tahun 1980 sutradara film M.T. Risyaf menawarkan peran untuk Marissa dalam film Kembang Semusim. Marissa dikenal masyarakat sebagai bintang iklan sabun Lux, salah satunya adalah iklan di tahun 1985 saat Marissa memenangkan Piala Citra sebagai Aktris Pembantu Terbaik di film Tinggal Landas Buat Kekasih' ditahun 1984 yang disutradarai oleh Sophan Sophian.

Marissa mengawali karier politiknya sebagai anggota DPR pada tahun 2004 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk daerah pemilihan Bandung. Namun, akibat bermesraan dengan lawan politik PDIP, yaitu maju pilgub Banten berpasangan dengan Zulkiflimansyah yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Syarikat Islam (PSI), ia dikeluarkan dari DPR. Marissa menyatakan bahwa ia diminta mundur oleh sekretaris jenderal partai, Pramono Anung, dan dipecat oleh Megawati, yang mana saat itu PDIP mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki.

Pada 30 April 2012, Marissa merevisi pernyataan "dipecat PDIP", dan menyatakan bahwa keputusannya keluar dari PDIP dikarenakan "sesuatu yang membuatnya tidak nyaman". Saat ditanya mengapa dicalonkan PAN untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Bogor, dan bukan Banten, ia mengungkapkan bahwa "trauma, dikarenakan Banten memiliki kejahatan nyata dan sistemik".

Apakah setelah keluar dari PDIP lantas langkah politiknya terhenti? Tidak. Ia kemudian bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan pada 7 Oktober 2007 saat partai ini mengadakan acara Nuzulul Quran di kantor DPP PPP, Jakarta. Bergabungnya Marissa disertai dengan suaminya, Ikang Fauzi, dan Paula Onky Alexander.

Pandangan politik Marissa kembali berubah seiring arah angin berhembus, pada 4 Oktober 2012, Marissa resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional. Kepindahannya dari PPP dikarenakan alasan prinsip, sementara Ketua DPP PPP, M Yunus, mengonfirmasi kepindahan Marissa Haque dengan alasan ia tidak ingin berseberangan dengan suaminya yang merupakan kader PAN dan PPP tidak bisa melarang anggotanya yang ingin pindah.

Di PAN, ia sempat terombang-ambing kocokan partai, di dapil mana ia akan dipertarungkan. Pada September 2012, beredar kabar Marissa akan ditempatkan oleh PAN di daerah pemilihan Jambi bersama Zumi Zola. Pada bulan Oktober 2012, Marissa menyatakan akan dicalonkan PAN ke daerah pemilihan Bogor, namun pada bulan Maret 2013 PAN menyatakan Marissa akan ditempatkan di Lampung, hingga akhirnya pada 10 Maret 2013 Marissa menyatakan dicalonkan oleh PAN di Bengkulu sebagai calon anggota DPR.

Sewaktu kalah dalam pemilihan kepala daerah Banten di tahun 2006, Marissa menilai penetapan Ratu Atut Chosiyah sebagai gubernur terpilih adalah cacat hukum dan meminta pengadilan membatalkan hasil pemilihan. Marissa pun menggugat Mendagri sebagai tergugat I, KPUD Banten tergugat II, Panwasda tergugat III, dan DPRD Banten tergugat IV.

Ditengah gugatan terhadap para pihak diatas, justru Marissa digugat balik oleh Universitas Borobudur karena dianggap menyebarluaskan berita menuding perguruan tinggi tersebut mengeluarkan ijazah palsu untuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Pada bulan November 2008 pengadilan kemudian memutuskan bahwa Marissa Haque bersalah dan diharuskan membayar 500 juta rupiah serta memasang iklan permintaan maaf seperempat halaman di harian Suara Pembaruan dan Rakyat Merdeka selama sepekan berturut-turut. Marissa Haque menyatakan banding untuk keputusan ini.

Marissa adalah alumnnus Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam bidang hukum perdata. Ia kemudian menamatkan studi S2 dalam bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atma Jaya. Ia juga lulus sebagai magister administrasi bisnis (MBA) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Marissa mendapat gelar doktor pada Februari 2012 dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor.

Filmografi

Kembang Semusim - 1981
Tangkuban Perahu - 1982
IQ Jongkok - 1982
Bukan Istri Pilihan - 1982
Bawalah Aku Pergi - 1982
Anak Suamiku - 1983
Jejak Pengantin - 1983
Seandainya Aku Bisa Memilih- 1983
Merindukan Kasih Sayang - 1983
Asmaraku Asmaramu - 1983
Hukum Karma - 1983
Asmara Dibalik Pintu - 1983
Yang Kukuh dan Yang Runtuh - 1984
Tinggal Landas Buat Kekasih - 1984
Kontraktor – 1984
Serpihan Mutiara Retak - 1984
Saat-saat Yang Indah- 1984
Sebening Kaca - 1985
Matahari-Matahari - 1985
Melintas Badai - 1985
Dia Bukan Bayiku - 1986
Biarkan Bulan Itu - 1987
Penginapan Bu Broto - 1987
Sepondok Dua Cinta - 1989
Yang Tercinta - 1990

(RI0 – berbagai sumber)
kontak redaksi: mafazaonline@gmail.com
Pin BB 24cc4708




Silakan di Klik
Minum Madu Manjakani, untuk Kesehatan dan Kebugaran Wanita 
Share this article :

+ komentar + 1 comment

Anonim
24 Desember 2013 pukul 19.55

hahahaha kutu loncat muncul lagiii, nggak kapok berpolitik mbak? jangan pindah-pindah mulu biar orang juga percaya ...

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Marissa Haque: 2013, Tahun Kemunduran Kaum Perempuan Indonesia

Posting Komentar