Selasa, 08 Januari 2013

Home » » Wali Kota dan MUI Sumbar Protes Film Cinta Tapi Beda

Wali Kota dan MUI Sumbar Protes Film Cinta Tapi Beda



Film garapan Hanung Bramantyo “CTB” (CTB) kembali mendapatkan kecaman. Kecaman langsung disampaikan oleh Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Riza Falepi. Ia menilai, film ini menyimpang dari filsafah Minangkabau.

"Film ini memojokkan masyarakat Minang yang kental dengan Islam dan memutar balikkan fakta. Warga Minang adalah pemeluk Islam. Karena itulah ajaran Adat Basandikan Syara' dan Syara' Basandi Kitabullah," sebut Riza Falepi di Payakumbuh, Ahad (06/01/2013) kemarin.

Cerita film CTB yang sebagian lokasi syutingnya di Sumbar, menurut dia, tidak sesuai dengan kehidupan gadis atau budaya Minangkabau.

"Mana ada gadis di Minangkabau yang beragama katolik?" katanya dengan nada tanya.

Sementara Ketua LKAAM Payakumbuh, Indra Zahur Dt Rajo Simarajo dan Ketua MUI Mismardi mengutarakan hal senada. Kedua tokoh adat dan agama ini menilai film tersebut sangat tidak sesuai dengan ajaran adat Minangkabau.

"Sejak leluhur kita mengajarkan nilai-nilai kehidupan, beragama, berkorong berkampung, nilai-nilai Islam tetap melekat dalam ajaran adat Minang," kata Indra Sahur.

Menurut dia, hal itu menyatakan bahwa orang Minang itu adalah kaum Muslim dan Muslimah, pemeluk Islam. "Kalau ia tak beragama Islam, itu bukan orang Minang," tukas dia.

Ketua MUI Payakumbuh, Mismardi, mengkhawatirkan film tersebut akan merusak sendi-sendi adat dan budaya masyarakat Minang dalam berkehidupan sehari-hari yang sangat menjaga hubungan antar sesama.



Lebih jauh, Riza Falepi bersama tokoh adat dan tokoh agama Payakumbuh mencurigai adanya kemungkinan keinginan tidak baik yang terselubung dari pemutaran film tersebut. Karena itu mereka berharap pemerintah menarik peredaran film tersebut.



"Di Payakumbuh kita akan keluarkan edaran, kepingan CD atau DVD film CTB tidak boleh beredar di sini," tegas Wali Kota.


Film CTB yang disutradarai Hanung Bramantyo tersebut menceritakan gadis Minang, Diana (penganut Katolik) berpacaran dengan Cahyo, lelaki Jawa, yang Muslim taat beragama.

Keduanya ingin menikah. Ibu Diana, tante, om dan kakak-kakaknya tidak setuju orang Minang Katolik kawin dengan orang yang beda agama.

Akhirnya Diana dijodohkan dengan laki-laki Minang, dokter Oka yang seiman.

Sebelumnya, film ini juga mendapat protes dari Pusat Keluarga Mahasiswa Minang Jaya  sebab dinilai memutarbalikkan fakta dan memojokkan masyarakat Minang yang kental adatnya dengan agama Islam.

“Kami Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Minangkabau Jaya (KMM JAYA) sangat terusik dengan film ini. Untuk itu kami meminta Hanung Bramantyo yang menyutradarai film ini meminta maaf kepada masyarakat Minang dan menghentikan penayangan film ini di bioskop karena dapat merusak sendi-sendi adat dan budaya masyarakat minang,” ujar Muhammad Rozi kepada hidayatullah.com.

Bulan April 2011, Hanung juga sempat meluncurkan film berjudul film “?” (Tanda Tanya) yang juga dikecam para ulama karena dinilai mendukung ide pemurtadan.(Hidayatullah.com)
Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar
 

===================================================================
Bagi Ukhti muslimah yang ingin tampil cantik nan shalihat, segera beralih ke pengobatan Herbal non alkohol. Tersedia: Aliya Natural Anti Acne dan Aliya Natural Regenerating Harga: Rp 40.000,- (Plus Ongkos kirim) Hub: Winwin (0293)5540586
NASI Jagung Manglie Harga @Rp 10.000 disc 30% bagi agen atau pembelian 1 karton (48 dus) Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim Bagi Anda yang berminat silakan hubungi kami: 085717238073 (Muhammad Nur) Kami juga melayani Terapi, konsultasi kesehatan, ruqyah dan keharmonisan rumahtangga (permasalahan pria). Silakan di Klik:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 


 

Share this article :

Posting Komentar